Bagi yang belum entri data, segera lakukan lapor diri agar kami mempunyai data anda
Entri Data / Lapor Diri
Keluarga Besar Alumni SMP Hang Tuah 3 Jakarta mengucapkan Turut Berduka Cita yang sedalam-dalamnya atas meningnggalnya ibu Aryani (Ibunda Ibnu Dimar / Alumni Th. 2004). Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT.
Tampilkan postingan dengan label Artikel Automotive. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Automotive. Tampilkan semua postingan

Tetap Tenang Saat Mobil Mati Sekalipun

Disaat yang genting, di tengah perjalanan anda yang jauh dari bengkel mobil, tiba - tiba mesin mobil kesayangan anda mati, atau mengalami kepanasan. Hal yang terampuh adalah mencoba untuk tetap rileks dan konsentrasi pada apa yang harus anda lakukan untuk mengantisipasinya.

Yups,.... Setidaknya itulah yang saya lakukan saat di tengah perjalanan panjang tiba - tiba saya harus menyadari bahwa mobil saya mati, terlebih jika seorang diri. Karena tidak bisa mendapati sebuah bengkel mobil, maka sayapun memutuskan untuk memeriksa mobil saya seorang diri. Itung itung jadi montir dadakan juga.

Tapi beruntung bagi saya, karena selama ini jika pergi ke bengkel mobil, saya selalu berkonsultasi mengumpulkan informasi otomotif tanya ini dan itu mengenai permasalahan mobil yang mungkin saja saya alami disaat genting, dan seperti pengalaman saya itu.

Misalnya saja anda mendapati mobil mati. Hal yang harus anda lakukan adalah memeriksa apakah persediaan bensin di mobil anda ada? Atau mungkin anda tak menyadari bahwa bensin sudah kering kerontang. Hal itu bisa dilihat dari meteran, namun jika tidak akurat anda bisa memeriksa langsung ke tangki mobil dengan menggunakan batang kayu panjang untuk mengukur kedalaman bensin, tapi ingat harus yang bersih ya...

Jika bensin telah diperiksa dan persediaannya masih ada, maka cobalah untuk memeriksa karburatornya. Atau cobalah untuk membuka saringan udara. Kalau mesin kemudian menyala, maka gantilah saringan udara dengan yang baru. Tak hanya itu saja, periksa jugalah kebocoran vakum yang mungkin akan terjadi dalam sistem injeksi bahan bakar, pipa masuk, atau saluran lainnya.

Cobalah untuk tetap teliti dan konsentrasi saat masalah mobil anda terjadi, tetap tenang saat mobil mati sekalipun, dan jangan pernah sungkan untuk berkonsultasi pada montir terpercaya di bengkel mobil yang mau membagi ilmunya dengan anda.

Jika anda ingin mengirimkan artikel, tips, atau sekedar berbagi informasi dll seputar otomotif silahkan klik disini


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Hindari Konslet Pada Engine Control Unit (ECU) Pada Mobil


Pada saat musim hujan dan terjadi banjir di ruas - ruas jalan di Jakarta, seringkali para pemilik mobil memaksakan diri untuk menerjang banjir agar bisa segera sampai tujuan, tanpa memperhitungkan resiko yang berpotensi merusak mesin mobil. Komponen mesin mobil yang sangat rentan terkena air saat menerjang banjir adalah Wngine Control Unit (ECU).

ECU merupakan "otak" dari mesin mobil, bertugas me-manage mesin secara keseluruhan, baik itu mengatur pasokan bahan bakar, udara, pengapian dll. Dampak kerusakan komponen mobil seperti ECU bisa menguras kantong cukup dalam. Berikut ini tips yang bisa diterapkan untuk meminimalisir kerusakan jika mobil anda sudah terlanjur terjebak di tengah banjir.

Jika mobil terkena banjir, sebaiknya mobil langsung ditarik atau didorong ke tempat yang kering. Selanjutnya ketahui posisi ECU, jika memang posisi ECU sudah dimasuki air, lepas komponen komputer tersebut, lalu keringkan dan bersihkan dengan cairan Trichloroethylene. Hal tersebut untuk mencegah konsleting pada mobil. Sebagai contoh, posisi ECU Toyota Fortuner, Innova, Avanza dan Rush ada di dalam kabin. Sedangkan Toyota Altis, Vios dan Yaris terdapat di ruang mesin. Ketinggian posisi ECU juga bervariasi antara 40 - 80 cm.

Untuk mengetahui apakah ECU sudah kemasukan air atau belum bisa dikenali dari ciri berikut ini, yaitu dimana mobil masih mau menyala, akan tetapi setelah 2-3 harii, saat distater kembali mulai terasa susah. Pasca terendam banjir sebaiknya mobil jangan langsung dinyalakan karena sangat berbahaya, berpotensi terjadi konslet pada Engine Control Unit (ECU) yang mengakibatkan mobil terbakar.

Bentuk pencegahan lain yang bisa diambil adalah menghindari melewati genangan air seperti banjir dengan kecepatan tinggi, untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya cipratan. Bila memungkinkan, buatlah pelindung ECU, terutama di bagian soket, agar lebih tahan bila terkena air.

Semoga informasi Otomitif di atas bermanfaat bagi anda.

(Dikutip dari : www.bengkelotomotifjakarta.blogspot.co.id

Yang ingin berbagi tips, artikel seputar otomotif silahkan klik disini

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda